[Review] Samyang - Mie Goreng Pedas Dari Negeri Gingseng



Telat gak sih kalau aku ngebahas tentang Samyang sekarang? Secara nih ya, tren Samyang ini sudah booming sejak awal tahun kemarin hehehe

Dan kalau nggak salah udah banyak juga blogger yang membuat review tentang mie goreng asal Korea Selatan ini. Bahkan video Samyang Challange pun sudah bertebaran di Youtube sejak setahun belakangan ini.

Samyang ini memang terkenal dengan rasa pedasnya yang konon bisa membuat kita rasanya ingin berkata kasar.

Aku sendiri baru sekarang-sekarang dapat kesempatan buat mencicipi mie Samyang ini. Gak ada yang namanya terlambat buat menjadi blogger yang kekinian hehehe

Alasan kenapa aku baru beli sekarang adalah karena harganya yang lumayan pedes. Eits, bukannya aku gak mampu beli ya, tapi buat anak kostan kaya aku yang biasa sengaja beli mie goreng 3 bungkus di Alfamart biar dapet diskon, harga Samyang ini lumayan bikin aku berpikir-pikir terlebih dahulu sebelum membelinya.

Dengan harga satuan sekitar Rp.20.000,00- Samyang ini memang tergolong mahal. Tapi aku sih maklum saja, namanya juga mie import.

Tapi karena penasaran dan biar kekinian, aku pun membeli mie Samyang ini secara online karena stok di Alfa kayanya sudah habis.

Alasan lainnya kenapa aku pengen nyobain mie Samyang ini adalah karena sebagai fanboy Kokorean, kayanya belum afdol kalau belum nyobain mie Samyang ini hehehe

Lalu apakah rasa mie goreng Samyang ini setara dengan harganya yang pedes itu?

Secara packaging, dengan nuansa hitam mie Samyang ini cukup menarik dan juga font brandnya yang menggunakan Hangul (Bahasa Korea) lumayan terlihat eye catching.

Sementara di bagian belakangnya terdapat informasi tentang bahan dan cara membuat mie pada umumnya dengan 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan juga Korea.


Isi kemasannya sudah pasti ada mie yang ukurannya lebih besar di banding dengan mie produk dalam negeri pada umumnya.

Untuk bumbunya..... gak ada. Cuman ada sebungkus sambal kecap sama sebungkus seasoning. Mungkin bumbu dan minyaknya di satuin sama kecap atau sambalnya itu sekalian.

Untuk seasoning, hanya ada sebungkus wijen dan potongan kecil rumput laut. Aku tuh gak tahu fungsinya wijen sama rumput laut ini apa, kan pas di makan mah gak kerasa ada kriuk-kriuknya.

Yah, mungkin cuman buat hiasan aja kali ya hehehe

Oh ya, saos kecapnya ngingetin aku sama sambal kecap cengek (cabe rawit) buatan ibuku di rumah kalau lagi ngerujak. /Mendadak flashback/


Lalu untuk cara masaknya sama saja kaya masak mie goreng pada umumnya. Jadi nggak perlu aku jelasin lagi ya. Sungguh terlalu deh kalau kalian nggak bisa masak mie hehehe

Okay, sekarang kita mulai bahas soal rasanya. Apakah rasanya setara dengan harganya? Apakah Samyang ini benar-benar pedas seperti kata orang-orang?

Hal pertama yang aku rasain ketika ngerasain Samyang untuk pertama kali adalah...

... biasa saja.

Ya, bener-bener biasa aja gitu. Gak ada pedes-pedesnya sama sekali. Malahan menurutku masih lebih pedesan gehu pedas atau bumbu cireng buatan ibu kostku yang pedesnya tuh bikin sakit telinga hingga membuat cowok semacho apapun akan berderai air mata.

Oke, kedengarannya emang agak lebay sih.


Bisa di bilang aku ini orang yang suka pedes tapi gak kuat. Lebih tepatnya perutku yang gak kuat pedes. Percayalah, bolak-balik kamar mandi karena sakit perut itu gak enak banget.

Anehnya, mie goreng yang kata orang pedes banget ini menurutku malah biasa aja. Ini tuh lidah aku yang salah, apa reaksi para Youtubers yang bikin Samyang Challenge pada lebay?

Tapi ehh tapi... Termyata dugaanku salah.

Pada suapan pertama, Samyang ini memang nggak terlalu pedes. Tapi setelah beberapa saat kemudian, pedesnya baru kerasa.

Pedesnya itu bukan di lidah, tapi di sekitar tenggorokan, sehingga setiap mencoba untuk menelan baru deh kerasa pedes-pedes panas gimana gitu.


Sampai suapan terakhir, emang aku gak ngerasain pedes di lidah, cuman panas ditenggorokan dan bibir saja. Pedesnya juga masih terbilang biasa. Tapi gak kerasa idungku tiba-tiba meler, air mata bercucuran membasahi pipi, hingga keringat dingin mulai membanjiri tubuhku.

Pada akhirnya aku pun terseuhah-seuhah karena kepedesan. Tapi aku gak sampe berkata-kata kasar ala Youtubers, loh, hehehe

Uniknya, pedesnya Samyang ini gak lama dan gak bikin sakit telinga, sehingga masih dalam batas toleransiku. Bahkan, Samyang ini gak bikin aku sakit perut sama sekali, paling perutnya panas doang, tapi gak lama sih.

Secara keseluruhan Samyang ini sesuai dengan seleraku. Pedesnya pas, tekstur mienya cocok dengan lidahku, porsinya juga lumayan. Cuman harganya aja yang gak sesuai dengan dompetku, kalau murah mah aku beli tiap hari kali hehehe

Jadi, kalau kata aku mah kesimpulannya mie asal Korea Selatan ini enak dan sesuailah dengan harganya.

Komentar

Popular Posts